Peranan
Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan Bangsa Indonesia
Sebagai
masyarakat yang tinggal dan hidup di Negara Indonesia, kita dituntut untuk
mahir dan menguasai bahasa Indonesia dan menggunakannya dalam kehidupan sehari
hari. Seperti yang tertulis dalam sumpah pemuda, “ Kami putra Indonesia Mengaku
berbahasa satu, bahasa Indonesia” dari kalimat tersebut sudah jelas, bahwa
sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir
pada tanggal 28 Oktober 1928, yang sebelumnya bernama “bahasa Melayu.” Bahasa
Melayulah yang mendasari bahasa Indonesia yang kemudian diangkat menjadi bahasa
persatuan di masa itu.
Eksistensi
Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia
perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini
diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat
komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri
bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut
tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin
adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan
pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin
berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya
dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.
Selain itu, bahasa Indonesia
memiliki kedudukan dan fungsi. Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia
mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional,
bahasa negara, dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa
Indonesia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu.
Keenam kedudukan ini mempunyai fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknya
dapat saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul
satu atau dua fungsi saja.
Bahasa
Indonesia dikenal secara luas sejak “Soempah Pemoeda”, 28 Oktober 1928, yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada saat itu para pemuda
sepakat untuk mengangkat bahasa Melayu-Riau sebagai bahasa Indonesia. Para
pemuda melihat bahwa bahasa Indonesialah yang berpotensi dapat mempersatukan
bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku vangsa atau etnik. Pengangkatan
status ini ternyata bukan hanya isapan jempol. Bahasa Indonesia bisa
menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Dengan menggunakan
bahasa Indonesia rasa kesatuan dan persatuan bangsa yang berbagai etnis
terpupuk. Kehadiran bahasaIndonesia di tengah-tengah ratusan bahasa daerah
tidak menimbulkan sentimen negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya,
justru kehadiran bahasa Indonesia dianggap sebagai pelindung sentimen
kedaerahan dan sebagai penengah ego kesukuan.
Dalam
hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar
belakang budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat
menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meinggalkan identitas
kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang
bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas
kepentingan daerah dan golongan.
Latar belakang
budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi untuk menghambat perhubungan
antardaerah antarbudaya. Tetapi, berkat bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa
berhubungan dengan etnis yang lain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman. Setiap orang Indonesia apa pun latar belakang etnisnya dapat
bepergian ke pelosok-pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam
penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalamn fungsinya sebagai alat
perhubungan antardaerah antarbudaya. Semuanya terjadi karena bertambah baiknya sarana
perhubungan, bertambah luasnya pemakaian alat perhubungan umum, bertambah
banyaknya jumlah perkawinan antarsuku, dan bertambah banyaknya perpindahan
pegawai negeri atau karyawan swasta dari daerah satu ke daerah yang lain karena
mutasi tugas atau inisiatif sendiri.
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mulau dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau
lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia
menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dapat dijadikan pegangan
hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan
oleh bangsa Indonesia. Rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini pun
terus dibina dan dijaga oelh bangsa Indonesia. Sebagai lambang identitas
nasional, bahasa Indonesia dijunjung tinggi di samping bendera nasional, Merah
Putih, dan lagu nasional bangsa Indonesia, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan
fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri
sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat
mewakili identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain,
yang memang benar-benar tidak diperlukan, misalnya istilah/kata dari bahasa
Inggris yang sering diadopsi, padahal istilah.kata tersebut sudah ada
padanannya dalam bahasa Indonesia.
Sejalan dengan
fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa
Indonesia telah berhasil pula menjalankan fungsinya sebagai alat pengungkapan
perasaan. Kalau beberapa tahun yang lalu masih ada orang yang berpandangan
bahwa bahasa Indonesia belum sanggup mengungkapkan nuansa perasaan yang halus,
sekarang dapat dilihat kenyataan bahwa seni sastra dan seni drama, baik yang
dituliskan maupun yang dilisankan, telah berkembang demikian pesatnya. Hal ini
menunjukkan bahwa nuansa perasaan betapa pun halusnya dapat diungkapkan secara
jelas dan sempurna dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataan ini tentulah
dapat menambah tebalnya rasa kesetiaan kepada bahasa Indonesia dan rasa kebanggaan
akan kemampuan bahasa Indonesia.
Dengan
berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambah pula kedudukan bahasa Indonesia,
yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-undang,
peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato
kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam kondisi
tertentu saja, demi komunikasi internasional (antarbangsa dan antarnegara),
kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan
dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia.
Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina
dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor
yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan
atau pagawai baru, kenaikan pangkat, maupun pemberian tugas atau jabatan
tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus diperjelas dalam pelaksanaannya
sehingga dapat menambah kewibawaan bahasa Indonesia.
Dalam
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia bukan saja
dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat perhubungan antardaerah dan
antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat perhubungan formal pemerintahan dan
kegiatan atau peristiwa formal lainnya. Misalnya, surat-menyurat antarinstansi
pemerintahan, penataran para pegawai pemerintahan, lokakarya masalah
pembangunan nasional, dan surat dari karyawan atau pagawai ke instansi
pemerintah. Dengan kata lain, apabila pokok persoalan yang dibicarakan
menyangkut masalah nasional dan dalam situasi formal, berkecenderungan
menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi, di antara pelaku komunikasi tersebut
terdapat jarak sosial yang cukup jauh,misalnya antara bawahan – atasan,
mahasiswa – dosen, kepala dinas – bupati atau walikota, kepala desa – camat,
dan sebagainya.
Akibat
pencantuman bahasa Indonesia dalam Bab XV, Pasal 36, UUD 1945, bahasa Indonesia
pun kemudian berkedudukan sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Di samping
sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam hubungannya sebagai bahasa
budaya, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya alat yang memungkinkan untuk
membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitas sendiri, yang membedakannya dengan
kebudayaan daerah. Saat ini bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk
menyatakan semua nilai sosial budaya nasional. Pada situasi inilah bahasa
Indonesia telah menjalankan kedudukannya sebagai bahasa budaya. Di samping itu,
dalam kedudukannya sebagai bahasa ilmu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
bahasa pendukung ilmu pengetahuna dan teknologi (iptek) untuk kepentingan
pembangunan nasional. Penyebarluasan iptek dan pemanfaatannya kepada
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara dilakukan dengan menggunakan
bahasa Indonesia. Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian
pelajaran atau perkuliahan di lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat umum
dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian, masyarakat
Indonesia tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada bahasa-bahasa asing (bahasa
sumber) dalam usaha mengikuti perkembangan dan penerapan iptek. Pada tahap ini,
bahasa Indonesia bertambah perannya sebagai bahasa ilmu. Bahasa Indonesia oun
dipakai bangsa Indonesia sebagai alat untuk mengantar dan menyampaian ilmu
pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan.
Bahasa
Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai
dengan lembaga pendidikan tertinggi (perguruan tinggi) di seluruh Indonesia,
kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai
bahasa ibu. Di daerah ini, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar
di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas
tiga). Setelah itu, harus menggunakan bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di
perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir mahasiswa – skripsi, tesis,
disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mampu sebagai alat
penyampaian iptek, dan sekaligus menepis anggapan bahsa bahasa Indonesia belum
mampu mewadahi konsep-konsep iptek.
Peningkatan
fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,
peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.
Namun, seiring
dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak masalah.
Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa Indonesia
menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang berwibawa dan punya prestise
tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa
Indonesia bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap peradaban yang terus
gencar menawarkan perubahan dan dinamika? Masih setia dan banggakah para
penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang
efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?
Akan tetapi,
beberapa kaidah yang telah dikodifikasi dengan susah-payah tampaknya belum
banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian
bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya payah,
dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis, tanpa
tindakan nyata dari penuturnya.
Melihat
persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya
pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini
–disamping dapat dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak
lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan
bersastra. Aktivitas membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa.
Dengan membaca, mahasiswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti
kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, mahasiswa juga akan menemukan
informasi yang belum diketahuinya.
Bahasa Indonesia
mempunyai banyak peranan dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia. Salah
satunya adalah perannya sebagai alat komunikasi sehari hari. Indonesia terdiri
dari beberapa pulau, dan di setiap daerah di Indonesia mempunyai bahasanya
masing masing. Contohnya di Jawa Barat menggunakan bahasa sunda dan di Jawa
Tengah Menggunakan bahasa Jawa, jika orang Jawa Barat berkunjung ke Jawa
Tengah, dan akan berkomunikasi dengan penduduk Jawa Tengah, tidak mungkin
menggunakan bahasa sunda, juga sebaliknya, jika orang Jawa Tengah berkunjung ke
daerah Jawa Barat, dan akan berkomunikasi dengan penduduk Jawa Barat, tidak
mungkin mereka menggunakan bahasa Jawa. Maka disinilah peran bahasa Indonesia,
adalah untuk alat komunikasi di seluruh
daerah di Indonesia.
Peran bahasa Indonesia selanjutnya
adalah peran dalam konsep ilmiah. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan
mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah, sebab bahasa merupakan sarana
komunikasi imiah yang pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang
baik, akan sukar bagi seorang ilmuwan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada
pihak lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan
informasi tetapi juga argumentasi, di mana kejelasan kosakata dan logika tata
bahasa merupakan persyaratan utama.
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai
alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk
menunjang perkembangan imu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang
benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa
yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan
situasi pemakaiannya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di
dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu
mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat
modern.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Apalagi
biasanya teknologi informasi (IT) banyak yang menggunakan bahasa ingirs sebagai
pengantar pemrograman. Dalam penerapannya teknologi informasi jarang yang
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Ini menyebabkan
peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara menjadi bahasa Inggris
yang merupakan bahasa Internasional.
Selain itu bahasa Indonesia juga
memiliki peran sebagai alat kontrol sosial. Sebagai alat kontrol sosial, bahasa
Indonesia sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita
sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun
pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat
kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial.
Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. lklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial.
Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. lklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Dengan jumlah
penduduk kurang lebih 242.325.638 jiwa dan masuk kedalam top 5 dunia, dan luas wilayah
Indonesia dengan daratan, 2.000.000 km2
dan lautannya 3.200.000 km2 menjadi 5.200.000 km2. Ditambah lagi Di wilayah
Nusantara Indonesia yang demikian luas ini, mayoritas bangsa Indonesia beragama
Islam. Dan menjadi top 3 jamah muslim terbesar dunia. Masih banyak lagi
kebesaran-kebesaran yang mungkin tidak disadarai oleh warga negaranya sendiri
sehingga mereka kurang mengenal Indonesia, ditambah lagi Indonesia terletak persis
digaris katulistiwa membuat Indonesia memiliki suhu yang ideal tropis dan
pohon-pohonan langka begitu juga hewannya berada di Indonesia sebegitu indahnya
tuhan menciptakan Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang besar dan berpengaruh
di dunia.kurangkah kebesaran tuhan itu untuk membuka mata rakyat indonesai
untuk menyadari bahwa begitu besarnya keistimewaan Negara mereka.
“Bahasa Indonesia Menjadi
Bahasa Internasional yang Mendunia” wacana ini sangat menjadi dambaan bangsa
Indonesia dimanapun mereka berada. Saya rasa itu tidak akan menjadi sekedar
wacana belaka jika ada sesuatu gerakan yang dilakukan baik pemerintah dan warga
negaraindonesia itu sendiri untuk menjadikan dan membuktikan kepada dunia bahwa
bahasa indonesai pantas untuk menjadi bahasa dunia. Jika saya diberikan
wewenang dan kemampuan untuk membuat gebrakan yang jelas pada dunia untuk dapat
melirik Indonesia saya akan banyak melakukan hal-hal yang positif dan
menakjubkan dalam bidang apapun itu.
Yang pertama saya
lakukan adalah membuat gebrakan dalam dunia sains, kenapa karena kuatnya suatu Negara
dan kebesaran sebuah Negara akan dipandang dan ditakuti Negara lain jika kemajuan dalam
dunia sainsn dan teknologinya, yang kemudian menghasilkan penemuan-penemuan
yang dibutuhkan pada saat itu. Ambil contoh saja penemuan senjata nuklir yang
sedang gencar-gencarnya diperbincangkan di PBB soal kepemilikian senjata ini,
betapa takutnya Negara –negara didunia terhadap Negara yang memiliki senjata
jenis ini, serangan senjata ini dapat membunuh satu Negara dalam sekali tembak bayangkan
jika saya dapat membuat senjata nuklir yang lebih canggih dari yang sudah ada pada
saat ini, tidak mungkin jika Indonesia tidak di puja banyak Negara, dan membuat
Indonesia menjadi Negara berpengaruh di dunia setidaknya dalam dunia pertahanan
dan persenjataan militer dunia.
Yang ke dua, saya
akan gemparkan dunia dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia, yakni dengan
gencar-gencarnya melakukan produksi dalam negeri dalam segala jenis barang
seperti yang dilakukan China sehingga mereka diperhitungkan dalam dunia
perekonomian dunia. Dan kemudian menyebarkan ke segala penjuru Negara
produk-produk buatan Indonesia secara tidak langsung itu juga akan menjadi
sarana pengaruhan Indonesia kepada Negara-negara lain dengan banyaknya
produk-produk kita diberbagai Negara dengan kualitas bagus tentunya sehingga Indonesai
dapat diperhitungkan di mata dunia. Semakin banyak produk yang dihasilkan untuk
memenuhi kebutuhan dunia semakin banyak juga mereka tergantung kepada Indonesia
tentunya. Jika pertumbuhan ekonomi sudah baik secara langsung itu juga akan
menaikan dan menguatkan kurs rupiah terhadap
mata uang asing dan taraf hidup
masyarakat Indonesia pun membaik menjadi
Negara maju dan setidaknya punya andil nantinya dalamdunia perekonomian. Jika
Indonesia sudah dapat mempengaruhi dunia dalam segi ekonomi mustahil jika tidak
diperhitungkan bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia.
Yang ke tiga, pengaruhi
dunia dengan image dan culture Indonesia yang dibangun dengan melakukan promosi
perlahan tapi pasti lewat berbagai macam media yang ada seperti televisi, radio
internet atau dengan melakukan hubungan diplomatic dan melakuakn kerja sama
dalam dunia pendidikan sehingga menghadirkan program study tentang Indonesia dan
tersampaikan informasi itu ke setiap Negara dipenjuru dunia kepada penduduknya
dengan baik. Contohnya mungkin dengan kehidupan penduduk Indonesianya,
culturenya pariwisatanya atau bahkan dengan public figurnya seperti korea yang begitu
menggemparkan warga Indonesia dengan lagu dan filemnya. Jika Indonesia sudah
membuat pengaruh pada sebuah Negara dengan berbagai hal positifnya yang kemudian
nantinya membuat masyarakat sebuah Negara itu tertarik dengan indonesai dan timbul rasa suka terhadap indonesia secara tidak
langsung image Indonesiapun akan terbentuk nantinya. Mereka juga akan mencari
tau dan mempelajari tentang Indonesia baik dari segi bahasa dan budayanya
bahkan Indonesia akan menjadi tujuan destination mereka nantinya. Dan saya rasa
itu akan terus mempengaruhi antara individu satu dengan invidu lainya disebuah
Negara sehingga membentuk sebuah kelompok-kelompok tertentu yang memiliki
kesamaan dalam suatu hal dan mereka akan saling berbagi pengetahunan yang
mereka sukai itu dan jika kelompok-kelompok itu membuat gebrakan dan membuat
pengaruh besar dinegara mereka Indonesia tidak perlu susah payah lagi
mencanangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional karena atas pengaruh
yang diberikan Indonesia lewat kehidupan masyarakat dunia perlahan menjadi akar
dalam diri mereka, dan jika pengaruh itu terus berlanjut mungkin hingga ke
Negara-negara lainya tidak tutup kemungkinan Indonesia dapat mempengaruhi dunia nantinya.
Dan akan ku gemparkan
dunia dengan penemuan-penemuan dalam bidang teknik dan industry yang lebih sepesifik dalam
bidang kemiliteran, saya akan membuat sebuah kapal perang dengan teknologi
canggih didalamnya dan dipersenjatai dengan senjata-senjata berkaliber tinggi
dengan jarak tempuh yang sangat jauh dan tidak dapat terdeteksi oleh radar
dapat menembak sasaran dengan rudal didalam air dengan
jarak ribuan KM sehingga musuh sulit untuk memberikan balasan dan mengetahui
posisi kapal tersebut. Dan menemuakn senjata-senjata lainnya dalam dunia
militeri yang tercanggih, terbaru dan termutahir sehingga Indonesia tidak
dipandang rendah oleh Negara-negara lain dan ditakuti baik dikawasan asia
tenggara, Asia Eropa bahkan dunia, jika Indonesia telah ambil satu peranan
dalam dunia militer dan sangat berpengaruh didalamnya Indonesia pasti disegani
dan dihormati banyak Negara semua Negara pasti mengenal Indonesia dan memegang
peranan penting dalam kesetabilan kenegaraan di dunia jiak pengaruh-pengaruh
itu telah muncul dan terus berpengaruh tahun demi tahun pasti bahasa Indonesia
bisa menjadi bahasa dunia
Itulah
hayalan-hayalan sekaligus doa ku untuk Indonesia yang mungkin saja suatu saat
nanti Indonesia negeri yang ku cinta ini menjadi apa yang ku hayalkan kini dan
semua itu telah terbentuk saat ini sedikit demi sedikit Indonesia membangun
kepercayaan dirinya. Merangkak perlahan hingga nanti bisa berlari kencang
meninggalkan tempatnya duludan bergerak
maju menuju apa yang telah menjadi tujuan dan harapan bangsanya. Sesuatu
yang besar memang selalu sulit untuk cepat berdiri tapi
lihat jika sesuatu yang besar itu sudah berdiri dan kokoh mustahil dengan mudah
ia dijatuhkan, itulah Indonesia ku kini besar dan sedang mulai untuk berdiri
aku percaya kelak Indonesia akan menjadi bangsa yang mengambil peranan penting
didunia dan sangat berpengaruh didalamnya segala sesuatu bermula dari hayalan
dan mimpi yang tewujud dengan tekad keras dan semangat menuju impian dan
berakhir dengan apa yang di impikan itu terwujud dengan manis. Seseorang yang
bermimpi tinggi untuk hidupnya memang selalu dibilang bodoh dan di cemooh
banyak orang namun lihat jika seseorang itu telah sukses mencapai impiannya
kelak mereka yang mencemooh akan segera menyanjung dan memujanya, maju
Indonesia ku .